Rabu, September 24, 2014

Mengapa kasus PR Matematika tentang penulisan 6 x 4 atau 4 x 6 Membingungkan?

Beberapa hari yang lalu, heboh tentang persoalan PR anak SD yang menuliskan 4+4+4+4+4+4 dituliskan 6 x 4 atau 4 x 6?. Sang murid menuliskan 4 x 6, tetapi sang guru menganggapnya salah, yang benar adalah 6 x 4.

Mengapa membingungkan?
Hal ini menurut pikiran tolol saya adalah karena mencampuradukkan bahasa matematika dengan bahasa kata-kata, ditambah lagi dengan aturan tata Bahasa Indonesia yang berlaku hukum DM (Diterangkan-Menerangkan), bukan MD (Menerangkan Diterangkan). 

Bermula dari membahasakan operator matematika perkalian (x) dengan kata kali, dalam kasus tersebut, 4 x 6 dibaca 4 kali 6. Dalam Bahasa Indonesia, gabungan kata-kata empat dan kali yang menjadi kata 'empat kali' terdengar familier dan lebih mudah dipahami daripada gabungan kata-kata kali dan enam yang menjadi 'kali enam'. Dan akhirnya 4 x 6 dibaca dan dipahami sebagai empat-kali Enam (6+6+6+6). Terlihat dari kata-kata tersebut (seakan) terbentuk susunan kata MD, bukan DM. Ini yang mungkin membuat bingung. Bukankah dalam Bahasa Indonesia lebih mudah dipahami jika membacanya sebagai Empat, 'enam kali'? (DM). Tetapi jika membacanya seperti itu, bagaimana menuliskan notasi matematikanya?  Bagi masyarakat Jawa, mungkin hukum MD dan DM ini akan lebih pas, karena 4 x 6 akan dibaca 4 ping 6, dimana 4 adalah kata yang diterangkan (D) dan ping 6 adalah kata yang menerangkan (M). DM. Pas..

Saya salah satu orang yang setuju dengan penulisan 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 =  4 x 6 = 24. Dan dibaca langsung dengan 4 Kali 6 = 24. Dan karena sifat perkalian adalah komutatif, maka 4 x 6 = 6 x 4. (Empat Kali Enam sama dengan Enam Kali Empat). Disini,  x  adalah operator matematika yang sudah diterima untuk dipahami sebagai operator perkalian dan bisa dibaca langsung apa adanya.  Contoh lain, a x b adalah mengalikan a sebanyak b kali dan dibaca a Kali b. Dalam buku-buku SMP, SMA atau Perguruan Tinggi, operator perkalian kadang dituliskan sebagai dot, atau bintang dan bahkan tidak dituliskan sama sekali (jika angka tersebut diwakili variabel). Sehingga a x b juga bisa dituliskan a . b, a * b, atau ab saja. Dibacanya juga apa adanya dengan a dot b atau a bintang b atau ab. 

Ok, anak-anak. Sebagai PR, silakan baca rumus matematika berikut ini dengan benar…


Kontributor