Selasa, Oktober 24, 2017

Muezza Sang Jin Penyembunyi Barang

Entah darimana memulai cerita ini, tapi menurutku ini hal lucu yang perlu diceritakan. Cerita tentang suatu kepercayaan bahwa barang yang tiba-tiba hilang di rumah, susah banget dicari padahal lagi dibutuhkan, bisa saja karena disembunyikan oleh jin yang nakal. 

Adalah istriku yang percaya banget tentang hal itu. Beberapa kali kejadian memang, kunci, gunting kecil, pemotong  kuku yang sebelumnya dicari-cari tidak ketemu, bisa tiba-tiba nongol saat tidak dibutuhkan. Tak habis pikir. Kok bisa? Tidak ada penjelasan yang bisa diterima selain itu adalah karena ulah mahluk gak kasat mata. Tapi bagiku sebenarnya itu cuma 'mungkin', sih. Antara percaya tidak percaya. 

Nah, pada suatu malam, keyakinan tentang hal ini bener-bener mencapai puncaknya. Yakin, pasti itu disebabkan ulah mahluk tak kasat mata. Berjam-jam di malam itu istri mencari bungkusan obat dari klinik Mitra Sehat, klinik langganan kami. Obat yang mestinya diminum saat itu dicari-cari tidak ketemu. Rasanya tak masuk akal kalau bungkusan obat itu bisa tidak ada. Obat itu baru saja dipegangnya, sudah siap diminum. Ditunda minumnya bentar hanya karena menunggu pesan Whatsapp dari tetangga. Apakah Bu Hartini, nama tetangga itu, jadi mau ngajak 'njagong' bayi barengan apa tidak?. Kalau jadi, minumnya nanti aja setelah njagong. Tapi jika tidak jadi, obatnya langsung diminum terus tidur. 

Aneh. Kalaupun ketlingsut, pasti tidak jauh jauh dari dua tempat.  Sejak pulang dari klinik Mitra Sehat, istri hanya masuk ruang tamu dan kamar Naura, anak ragil kami. 

Satu-satunya yang bisa dijadikan tersangka hanyalah mahluk gaib tak kasat mata. Mahluk yang selama ini hanya dicurigai saja. Haha

Aku sendiri tak tahu kapan hilangnya bungkusan obat itu. Seingatku waktu itu aku keluar rumah sebentar untuk ke apotik beli obat buatku sendiri. Ketika pulang rumah, minum obat dan sudah berangkat tidur, istri sudah kebingungan mencari-cari bungkusan itu. 

"Hambok diewangi, to…", sambat istri.

Yeah, aku sendiri yang akhirnya ikutan bantu mencari juga menyerah. Aku tinggal tidur lagi kemudian. Sekilas kudengar istri ngomong sendiri sama Jin. Ada nada mengancam gitu kalau obat tidak segera dikembalikan. “Awas Jin, kalau gak dikembalikan, tak ruqyah lho!“

Esok paginya bangun tidur aku masih penasaran dan berusaha mencarikan bungkusan obat itu. Siapa tahu jatuh di bawah meja, di clepitan kasur atau di mana. Masak sih bener-bener hilang. Karena sepertinya istri yakin betul bungkusan obat itu barusan dipegangnya. Ah, sudahlah. Lupakan. Sudah diubek-ubek seluruh kamar tetap gak ketemu! 

Aku sudah tidak sedang mencari obat itu ketika usai mengantar anak-anak ke sekolah mataku melihat beberapa obat berceceran di parkiran motor. Walah, mungkin ini dia obatnya yang dicari-cari. Pantes saja semalam tidak ketemu, lha wong berada di bawah motor. Tempat mencarinya juga hanya seputaran kamar dan ruang tamu.  

Dalam hal memberitahu istri, sebenarnya aku sudah mikir mau pakai kata apa enaknya untuk menggambarkan 'terdamparnya' bungkusan itu di parkiran. Apakah "jeblok" (terjatuh) dari motor,  ataukah 'dibuang' (oleh jin) karena kulihat obat itu tidak seperti terjatuh tapi berceceran. 

Melihat istri yang sepertinya yakin dijahili oleh Jin, akhirnya aku malah memilih menggunakan kata 'dibuang' sehingga drama ini semakin sempurna. 

"Wo lha ini, Yank...obatnya ketemu di parkiran motor"

Lho, kok bisa? 

Hambuh. .ketoke 'dibuang' di situ...

We lah, jan jin kurang ajar!

Sampai disini istri tampaknya semakin getem-getem sama sang jin tukang menyembunyikan benda di rumah kami.

Beberapa saat kemudian, sambil masih deleg-deleg, tak habis pikir, tiba-tiba istri nyelutuk. 'Kok bisa di parkiran ya?', "Apa gara-gara diambil si Muezza, ya? "

"HAH! APA? Muezza!  Walah. Iyya" aku baru sadar dan menemukan jawaban pasti bahwa itu paling kerjaan Si Mueza. 

Muezza adalah nama kucing peliharaan kami yang kalau malam hari tak taruh di luar rumah. Kandang Muezza di dalam rumah sudah kekecilan dan sering meang meong tak nyaman. 
Rupanya waktu aku membuka pintu saat mau beli obat ke apotik tadi malam, Mueza ini masuk rumah dan mengambil bungkusan obat di ruang tamu lalu digondol ke parkiran motor. 
Hadeh, tiwase semalaman mencurigai mahluk tak kasat mata, ternyata itu semua kerjaan si Muezza. 
Yaah. Muezza-muezza, kamu ini lho, bisa-bisanya ngerjain orang yang suka beliin makan kamu, mana wajahmu tanpa rasa salah lagi. Hahaha. 

Satu lagi yang lucu, tentang ancaman ruqyah pada si Jin,  ternyata istriku tak sekedar gertak sambal. istri cerita kalau malam itu si Jin diruqyah beneran. Dibacakan yasin biar si Jin 'kepanasan' dan diharapkan mau mengembalikan obat curiannya. 
Hadew, rasanya jadi jahat banget sama Om Jin. Hihihi

Moral cerita yang ingin aku sampaikan disini adalah : "Kalau kehilangan barang di rumah, cari dulu sampai ketemu, jangan buru-buru menyalahkan Om Jin"




Kontributor