Selasa, Februari 21, 2017

Tentang Naylatifa-Naura berulang tahun

Bulan Februari ini kedua anakku berulang tahun. Dua-duanya lahir di bulan Februari dan tanggalnya juga hampir berbarengan. Naura tanggal 18 Februari sedangkan Naylatifa tanggal 20 Februari. Naura berulang tahun yang ke-6 sementara Naylatifa berulang tahun yang ke-8.  

Perayaan ulang tahun kelahiran, sebenarnya bukan suatu tradisi di keluarga kami. Bukan sesuatu yang wajib. Kadang saja dirayakan, misal tidak dirayakan juga tidak masalah.  Tapi bagi anak-anak, hari ulang merupakan sesuatu yang istimewa. Mungkin tergambar dipikirannya tentang perayaan ultah di acara-acara TV atau teman-temannya di sekolah. Sekali waktu, si Naura terutama, menanyakan tentang ultahnya. Mau seperti apa? Apakah akan dirayakan seperti beberapa temannya di TK? Sambil lalu biasanya aku alihkan ke pembicaraan lain, supaya Naura tidak terlalu memikirkan perayaan ulang tahunnya. Biasa aja, Dik.  Ayah dan mamamu tidak berencana merayakan bersama teman-temanmu di ultahmu ini.  Kuharap bukan sesuatu yang menyedihkan. Biasa aja, pokoknya tidak ada rencana, gitu aja. Jadi jangan bayangkan ulang tahunmu seperti temanmu yang dirayakan bersama itu. Iya deh, nanti dikasih hadiah. Tapi tidak dirayakan di sekolah atau mengundang teman-teman, ya. Cukup sekeluarga aja.. 

Naylatifa Naura begitu semangat dengan hari ultahnya. hari itu merupakan hari yang spesial. Saking spesialnya, Naylatifa-naura hanya mau dikasih ucapan selamat ulang tahun di hari tepat tanggal lahirnya. Tanggal 18 saat Naura ultah, Naylatifa blm menganggap dirinya ultah. 'Aku kan belum ultah, ngasih ucapannya besuk (tanggal 20), dong'. Kata naylatifa berargumen. Waduh, ini berarti kalau perayaan ultah harus dua kali. Dasar anak anak. Masak gak bisa dibarengkan. meleset dikit aja tanggalnya g boleh. Hehehe

"Aku mau dikasih hadiah apa, ma?" Naura nagih janji hadiahnya. "Iya, nanti kita ke tempat belanja sekalian beli hadiah buat adik". Suatu waktu, saat belanja di sebuah mart, Naura kelihatan kepingin mainan papan tulis magnet. Mamanya menangkap kesan itu. Jadi hadiah untuk Naura rencana nanti dibelikan mainan papan tulis magnet. "OK, makanya ayo cepet siap berangkat. Ganti bajunya yang bersih, kita beli hadiah buat adik!


Sebelum berangkat kami sempat berfoto bersama, Foto ulang tahun, Ide Naylatifa  yang ori dan polos, tidak perlu kue ultah yang ada lilinnya. Cukup tulisan penanda bahwa Naylatifa dan Naura sedang berulang tahun, bukankah kue ultah juga sekedar penanda? dan Klik!, jadilah foto kenangan itu.

Selamat ulang tahun anak anakku, ayah dan mamamu sangat mensukuri kehadiranmu. Semoga engkau akan lebih mengerti bahwa ulang tahun sebenarnya untuk mensyukuri hidup yang telah diberikan Tuhan selama ini. Merayakan kehidupan, juga mencintai kehidupan. Bukan tentang seremonial, bukan tentang  senang-senang, bukan tentang hadiah hadiah.  Doa kami selalu untukmu.



Senin, Februari 13, 2017

Naylatifa dan Naura


Ini tulisan tentang kedua anakku. Naylatifa, 8 tahun dan Naura, 6 tahun. Keduanya  putri, selisih usia hanya 2 tahun. Sehari-hari selepas sekolah, mereka bermain berdua. Hanya berdua. Ya, sebab rumah kami memang agak jauh dari perkampungan. Dulunya merupakan area sawah pinggir desa. Tetangga paling dekat berjarak 50 meter dan putranya pun tidak sebaya. Nayla-Naura bermain dengan imaginasi yang sama, asyik dengan dunia kanak-kanak mereka. Tapi dengan selisih umur yang lumayan dekat, Naylatifa belum bisa menjadi kakak yang bisa mengasuh (jawa : ngemong) adiknya. Kadang mereka saling memperebutkan sesuatu dan ketidaksabaran Naylatifa terlontar jelas dengan memarahi adiknya, malah sering diekspresikan secara fisik dengan memukul adiknya. Sementara adiknya juga tidak mau kalah. Dan setelah itu mereka saling mengadu kepada ayah atau mamanya. Pada saat-saat seperti itu orang tua bener-bener dituntut untuk menjadi hakim yang adil. Jadi siapa bilang menjadi hakim itu hanya bagi orang-orang yang sekolah hukum? Ternyata tuntutan menjadi hakim yang adil terbuka bagi siapa saja.

Naylatifa, yang besar,  kelas 2 SD. Sifatnya sensitif, perasaannya gampang tersentuh. Lebih cengeng tapi juga periang. Sangat ekspresif dengan mood-nya.  Mudah bergaul baik dengan teman dan gurunya. Tipenya romantis karena dia bisa menceritakan dengan baik pengalamannya, sesekali menuliskan pengalamannya itu di buku tulisnya. Prestasinya bagus di sekolah. Rajin. Mandiri, senang mengerjakan apa-apa sendiri. Relatif terhadap adiknya. Naylatifa lebih termotivasi dengan pujian. Sangat sensitif terhadap celaan. Sekali tersentuh perasaannya bisa ngambeg dan nangis sesenggukan. 

Naura, adiknya, kelas TK besar menjelang SD. Lebih pendiam dan malu malu terhadap orang yang baru dikenal. Kalau ditanya tidak spontan langsung menjawab, seperti dipikir-pikirnya lebih dulu baru bersuara.  Tapi karakternya lebih rasional. Tidak se-sensitif kakaknya. Karenanya Naura selalu menang bila adu argumen dengan kakaknya. Keingintahuannya besar. Di kepalanya kadang muncul pertanyaan tak terduga. Suatu kali misal, dia mempertanyakan bagaimana cara malaikat Roqib Atid itu mencatat amalan manusia? ' atau 'kenapa kok laki2 tidak bisa melahirkan?' dan yang paling aneh ia pernah bertanya : " Tuhan itu terbuat dari apa?" hehe.. emang Tuhan dikira jenis makanan, apa?? Entah apa yang dipahami tentang Tuhan hingga ia bertanya seperti itu, yang jelas ia mulai berpikir tentang konsep ketuhanan. 
Naura sepertinya juga pemerhati yang baik, ia lebih detail memperhatikan sesuatu. Barang yang ketlingsut biasanya ditemukan pertama oleh Naura, ia ingat dimana letak barang hilang itu.  bercerita tentang temannya yang lewat, ia bisa menyebutkan temannya pakai baju apa, jilbab warna apa dsb. Kalau sudah punya keinginan susah dibujuk dan terus merajuk. Pernah suatu waktu dia minta jajan tanpa bisa ditunda.  Padahal si rumah juga masih ada jajanan. "oke, syaratnya harus jalan kaki, tidak naik motor", kataku. Kupikir lebih baik dia merasakan bersusah susah dulu sebelum memperoleh keinginannya. Disamping itu, jalan kaki juga melatih kaki-kakinya lebih kuat. akhirnya kami jalan kaki pulang-pergi ke warung yang berjarak sekitar 1,5 km hanya untuk satu jajanan makanan ringan.  Sayang, kadang aku sendiri tidak punya banyak waktu untuk menemaninya jalan (jalan-jalan) untuk mengendalikan keinginannya itu. Naura lebih termotivasi dengan hadiah, makanan yang disukai. Saya pernah tertawa iba dengan Naura ketika kutanya mengapa senang belajar di TPA? Bukan karena senang belajar dan bermain bersama teman temannya. Dengan polosnya ia menjawab : Karena dikasih makanan! 

Mereka masing-masing punya karakter sendiri, berbeda.  Ada kelebihan, ada kekurangan. Berangkat dari situ kuharap mereka mampu mengatasi sifat bawaan kanak kanaknya untuk menjadi pribadi yang dewasa. Naylatifa mampu mengelola perasaan sensitifnya, Naura mampu meredam keinginan fisik yang sering menguasai pikirannya. Jalan masih panjang ke depan, berliku dan berwarna. semoga mereka mampu menempa diri menjadi pribadi yang bijaksana. Amin. 

Senin, Februari 06, 2017

Pengalaman Mengurus Sendiri Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta

Proses pelayanan pembuatan paspor di kantor imigrasi ini sepertinya berubah dari waktu ke waktu. Hal ini saya simpulkan karena saya merasa ada sedikit perbedaan antara yang saya baca di weblog beberapa waktu sebelumnya dibanding pengalaman langsung. Tulisan ini mencoba memberikan gambaran bagaimana mengurus paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Jogja tahun 2017 awal, juga masalah yang mungkin muncul, setidaknya dari pengalaman saya tersebut. 

Pertama, Kantor Imigrasi kelas I Yogyakarta terletak di dekat/berdampingan dengan Bandara Adisucipto. Pinggir Jalan Solo, sisi selatan jalan. Sekilas kalau anda lewat Jalan Solo dekat bandara dan melepas pandangan ke sisi selatan, akan kelihatan jelas gedung bertingkat dengan tulisan Knator Imigrasi Jogja. Untuk menuju ke Kanim ini jika Anda berasal dari arah kota, anda berputar baliknya nanti  di jalan depan masuk bandara karena terdapat  rambu tanda tidak boleh putar balik secara langsung di Jalan Solo. Setelah melewati area parkir bandara, anda sudah sampai di Kantor Imigrasi Jogja. Kendaraan roda 4 bisa parkir di depan gedung, sedangkan roda 2 tempat parkirnya di lantai dasar. Tempat pengurusan paspor berada di lantai 2.

Biasanya, pagi-pagi sudah ada antrean panjang di tangga masuk lantai 2, denger-denger malah ada yang sudah datang sejak pagi buta untuk mendapatkan nomor antrian, tidak seperti antrian di Bank yang tinggal memencet tombol dan langsung mendapat nomer, disini ada petugas yang meneliti dulu syarat-syarat dokumen yang diperlukan. Jika kira-kira sudah cukup memenuhi syarat yang dibutuhkan maka petugas baru memberikan nomer antriannya.  

Setelah mendapatkan nomer antrian, anda dipersilakan untuk menunggu nomer anda dipanggil oleh mesin antrian. Kapan anda dipanggil, perhatikan saja nomer antrian anda. Perlu diketahui di tahun 2017 awal ini biasanya dalam sehari kira-kira melayani 300 an pemohon passpor, jika nomer antrian anda tertulis  a150, itu artinya anda baru akan dipanggil setelah istirahat jam 13.00 WIB, jadi jika nomer antrian anda besar, (lebih dari nomer 150) mungkin anda bisa keluar dulu untuk keperluan lain. Itulah kenapa ada yang berusaha datang pagi-pagi biar mendapat nomer antrian lebih awal. Semakin siang anda datangnya, semakin besar nomer antrian anda. Btw, Saat mengurus passpor ini  ada kebijaksanaan baru bahwa pengambilan  nomer antrian dibatasi waktu sampai jam 10.00 siang, tidak lagi dibatasi kuota, jadi berapapun yang datang asalkan kurang dari jam 10.00 tetap mendapatkan nomer antrian.   Oh, ya. Nomor antrian ini dibedakan untuk pendaftar online dan offline. Pendaftar online diberikan kombinasi huruf dan nomer b001, b002 dst, sedang pendaftar offline diberikan kombinasi huruf dan nomer a001,a002 dst.  Enaknya mendaftar online, antrian yang ada biasanya cuma sedikit. Sampai awal tahun 2017 ini jumlahnya kurang dari 50 orang, panggilan wawancara akan lebih cepat.  Kenapa saya sendiri tidak mendaftar secara online adalah karena waktu itu website kanim untuk pendaftaran online sedang error, tidak bisa diakses, sehingga terpaksa ikut proses mendaftar secara manual. 

Dokumen yang diperlukan pada dasarnya ada 3
1. KTP dan fotocopynga
2. Kartu keluarga dan foto copynya
3. Akte lahir/ijazah/surat nikah, pilih salah satu
Untuk passpor buat keperluan umroh dan baru pertama buat passpor jangan lupa sertakan surat2 berMETERAI berikut :

4. Surat rekomendasi dari biro umroh
5. Surat pernyataan baru pertama buat paspor (ada blankonya)
6. Surat pernyataan nama kakek,  Hal ini diminta jika ternyata nama anda maupun nama ayah anda ternyata juga cuma satu kata. Karena paspor umroh mensyaratkan  nama yang terdiri dari tiga kata. Surat pernyataan ini juga sudah disediakan blankonya di meja wawancara. Ingat, semuanya butuh materai.

Persiapkan betul betul dokumen yang diperlukan, karena petugas tak segan segan meminta anda untuk pulang dulu melengkapi dokumen yang diperlukan meskipun anda sudah menghabiskan waktu berharga Anda untuk menunggu panggilan antrian.

Pada saat panggilan wawancara, dokumen akan di check lebih lanjut oleh petugas, sekalian petugas tersebut memasukkan data ke system. Mengapa pembuatan paspor ini perlu datang sendiri mungkin karena data yang dimasukkan diantaranya adalah data sidik jari dan juga pas foto terakhir. Pada saat saya mengurus paspor, website masih error, sehingga pembayaran online lewat simponi juga masih belum bisa. Petugas waktu itu mencatat nomer hape untuk nanti akan dikirim kode bayar yang dipakai untuk bayar lewat bank. Banyak bank yang sudah terhubung dengan system simponi sehingga pembayaran bisa lewat kebanyakan bank besar yang ada.  Pembayaran simponi ini untuk bank tertentu bisa lewat internet banking. Saya sendiri menggunakan internet banking BRI untuk pembayaranya. Sesuai info yang diberikan, Setelah anda membayar, paspor jadi dalam 5 hari kerja, pengambilan paspor menurut pengumuman dimulai pukul 13.00 hingga jam 16.00 sore, dan untuk mengambil paspor tidak perlu dokumen pendukung macem-macem, anda hanya perlu bukti sudah membayar dari bank atau print out dari transaksi internet banking anda. Meskipun harus antri lagi, antri pengambilan paspor ini lebih cepat daripada saat antri wawancara.

Ok, Demikian saja tulisan ini saya buat semoga bisa sedikit memberikan gambaran dalam pengurusan paspor, khususnya di Kanim kelas I Yogyakarta.

Bagi yang mengurus passport ini untuk keperluan menjalankan Ibadah Umroh, bisa membaca catatan perjalanan Umroh di link ini , untuk memberi gambaran bagaimana kegiatan Umroh di tanah suci.

Rabu, Februari 01, 2017

Naura kecil ngompol

Suatu pagi, Naura kecil yang baru bangun tidur langsung menuju mamanya dan lapor kalau gulingnya basah penuh keringat. "Ma, ini gulingku basah, keringeten". Kata Naura sambil menunjukkan gulingnya yang basah, seakan mencoba meyakinkan kalau gulingnya bener bener basah kuyup karena ompol.
"Oh, ya?", agak curiga kuambil guling itu dan kucium, ternyata baunya khas ompol anak kecil. Kuingat semalam Naura minum es kelapa muda banyak banget. Jelas itu bukan keringat, tapi air seni Naura ngompol!.
"Lah, ini sih bukan keringat, tapi ompol!", spontan aku berucap sambil tertawa tertahan. Mamanya juga ikutan tertawa.  
Sepertinya Naura tahu kalau diketawain, rautnya jadi seperti merasa bersalah, mungkin sedikit malu, menahan tangis. 
Disaat itu aku seperti merasa bersalah tidak bisa menjaga harga dirinya. Bagaimanapun dia tidak boleh merasa ditertawakan hanya karena kepolosannya. 
"Gpp, Dik. Nanti bisa dicuci dan dijemur". Kataku menghibur Naura, tetapi nada suaraku masih bercampur tawa. Ah! Kenapa juga aku susah menjaga tawaku? 
Maafkan ayahmu, Nak. Bukan maksudku menertawaimu, habis kamu emang lucu!

Kontributor